2018, Indonesia "WAJIB" Tangguh Tanggulangi Bencana Alam

Lpm-papyrus.com - Indonesia di tahun mendatang harus lebih tangguh dalam menghadapi bencana. Pengurangan resiko bencana harus dilakukan dalam pembangunan di semua sektor untuk investasi pembangunan dan generasi mendatang. Di tahun 2017 tercatat telah terjadi 2.341 bencana, 377 tewas dan 3,5 juta jiwa mengungsi dan menderita. Data tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho.

"Besar kecilnya bencana sangat ditentukan oleh alam. Pengaruh manusia begitu dominan dalam merusak alam, seperti degradasi lahan lalu kerusakan lingkungan dan DAS kritis menjadi pemicu terjadinya bencana, kita harus lebih tangguh dalam menghadapi bencana," jelasnya.

Dari penjelasan tersebut dia juga merincikan bencana yang terjadi di tahun 2017.
"Rincian kejadian bencana terdiri dari banjir sebanyak 787, puting beliung 716,  tanah longsor sebanyak 614, kekeringan 19, gempa bumi 20, gelombang dan abrasi 11, letusan gunung api 2," jelasnya.

Selain itu dampak yang ditimbulkan akibat bencana selama tahun 2017 tercatata 377 orang meninggal dan hilang, 1.005 orang luka-luka, dan 3.494.319 orang mengungsi dan menderita.


Ia melanjutkan, bencana tersebut 99% adalah bencana hidrometeorolgi, atau bencana yang dipengaruhi oleh cuaca dan aliran permukaan. Dalam data yang dipaparkan juga bencana tanah longsor merupakan bencana yang paling banyak menimbulkan korban jiwa. Sejak tahun 2014 hingga 2017 bencana longsor adalah bencana yang paling mematikan.

"Tercatat 156 orang tewas, 168 jiwa luka-luka, 52.930 jiwa mengungsi dan menderita, dan 7 ribu lebih rumah rusak akibat longsor selama 2017," tutupnya. (Firda).

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.