Improtensi Membangun Intelektual Muda Yang Disiplin, Kreatif dan Berdaya Saing Melalui Diklat


Improtensi Membangun Intelektual Muda Yang Disiplin, Kreatif dan Berdaya Saing Melalui Diklat
Suasana Diklat Mahasiswa Prodi Teknik Sipil Unitri Malang, Rabu (17/10) - Kiki
Lpm-papyrus.com - Ikatan  Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil (IMPROTENSI) Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang, mengadakan Pendidikan dan Latihan (Diklat) dengan mengusung tema, Membangun Intelektual Muda Yang Disiplin, Kreatif dan Berdaya Saing, di Gedung Olahraga (GOR) Unitri, Rabu (17/10).

Kegiatan yang diikuti oleh 170 peserta tersebut, resmi dibuka oleh Dekan Fakultas Teknik, Nawir Rasidi ST MT. Dalam kegiatan ini beliau juga berharap adanya Diklat mampu menjadikan para mahasiswa Teknik Sipil yang lebih berdaya saing, dan kreatif. Selain Dekan Fakultas Teknik, Kepala Program Studi (KPS) Teknik Sipil turut menyampaikan dalam sambutannya bahwa diklat ini merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan standart Prodi yang sesuai dengan visi dan misi yang dimilikin oleh prodi maupun HMJ. 

"Kegiatan ini merupakan hari pertama diklat yang kami lakukan, dengan konsep diklat lapangan. Dimana untuk materi sendiri hari ini adalah pengenalan umum mengenai apa saja yang ada di dalam teknik sipil,"ujar Ketua Umum Improtensi, Dixsi. 

Seluruh materi yang disampaikan pada hari ini bertujuan untuk menanamkan kecintaan mahasiswa  kepada Teknik sipil. Ditambah dengan adanya materi manajemen waktu, diharapkan semakin menambah kedisiplinan para mahasiswa. Tidak lupa materi mengenai organisasi yang mewadahi Teknik Sipil juga disampaikan. Mengingat berbagai organisasi seperti HMJ dan juga Forum berskala Nasional seperti FKMSTI merupakan tempat berproses bagi mahasiswa Teknik Sipil. 

Hal serupa juga disampaikan oleh ketua Pelaksana Diklat, Tomy, menegaskan bahwa dengan adanya diklat ini seluruh Mahasiswa Baru (Maba) Teknik Sipil diharapkan bisa berproses dengan baik. Tujuan utamanya adalah bagaiman teknik sipil bisa menjadi lebih baik kedepannya.

"Satu hal penting yang saya sampaikan adalah selalu cintai proses, selagi proses itu masih bisa dipahami,"pungkasnya. (kiki/asra) 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.