FP Unitri Genjot Kedaulatan Pangan Berbasis Kearifan Lokal



Foto: pemaparan materi dari pemateri Semnas Fakultas Pertanian
Lpm.papyrus.com- Kedaulatan pangan nasional berbasis kearifan lokal menjadi isu strategis yang sering didiskusikan publik. Hari ini, Fakultas Pertanian (FP), Universitas Tribuwhana Tunggadewi (Unitri) Malang, membahasnya dalam Seminar Nasional dengan mendatangkan pihak birokrasi, dan akademisi di Gor Unitri. Senin, (25/3).

Muhammad chori, Kepala Badan Perencanaan, Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Kota Batu, dalam seminar menjelaskan bahwa salah satu cara mewujudkan kedaulatan pangan adalah dengan memanfaatkan potensi disetiap daerah dan membudidayakannya.

"Untuk kota Batu, kita sudah menerapkan itu. Jadi, setiap desa, dilihat potensinya apa. Lalu dibentuk koperasi petani, yang fungsinya menampung hasil pertaniaan, nah dari sana baru dijual ke pasar, " tuturnya.

Hal tersebut, lanjutnya, akan memberikan keuntungan kepada petani karena petani yang mengelolah koperasi dan koperasi yang akan memberikan harga kepada pasar.

"Petani akan untung dengan penerapan sistem yang bagus. Oleh karena itu, mata rantai yang selama ini cukup buruk harus diberhentikan, agar petani tidak rugi dengan hasil pertaniaannya," jelasnya

Hal tersebut juga dibenarkan oleh Sukendah, Dosen UPN Veteran Jatim, pemanfaatan potensi setiap daerah akan membantu masyarakat mengurangi konsumsi produk-produk impor.

"Misalnya jeruk ya, ketika kita budidayakan dan produksi sendiri, maka petani jeruk bisa diuntungkan dari sana, karena sebenarnya produk- produk kita tak kalah hebat dengan produk-produk yang ada di Indomaret atau Alfamart," tuturnya.

Pembudidayaan itu, harus juga dibuka lebar ke setiap daerah. Caranya adalah dengan membuka akses ke berbagai pulau yang ada di Indonesia.

"Memanfaatkan pontensi lingkungan yang ada didaerah akan membantu desa yang tertinggal menjadi desa maju," jelasnya.

Sementara itu, Ketua Pelaksana kegiatan, Dwi Prastyanto menjelaskan bahwa kondisi ketahanan pangan di Indonesia juga membutuhkan peran mahasiswa untuk mengatasi persoalan tersebut.

"Makanya hari ini menggelar seminar, kita ingin mengedukasi teman-teman, bukan hanya mahasiswa pertaniaan ,tapi juga semua mahasiswa agar terlibat dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional," jelasnya

Edukasi tersebut, lanjut Dwi akan membantu mahasiswa mengembangkan produk-produk yang ada didaerahnya masing-masing.

" Kita tahu bahwa mahasiswa disini banyak yang dari luar pulau, jadi harapan terbesarnya adalah apa yang dipelajari disini bisa diterapkan didaerahnya nanti,"pungkasnya. (linda)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.