Wali Kota Malang Singgung Soal Radikalisme dan Nasib Petani Indonesia Dalam Memperingati Hari Pramuka

Wali kota Malang saat diwawancarai


Lpm-papyrus.com- Wujud dan bentuk keikutsertaan Gerakan Praja Muda Karana (Pramuka) dalam memerangi radikalisme harus ditanamkan sejak dini nilai-nilai anti radikalisme.

Wali kota Malang Drs. H. Sutiaji mengatakan saat ini kwartir nasional terus menerus menjalin komunikasi dan kerja sama dengan instansi terkait.

"Selain dari itu kwartir nasional menyambut baik inisiasi kwartir beberapa daerah, yang telah melakukan penuntutan satuan karya Pramuka atau menjadikan sebagai indeteksi kemampuan dini dalam menanggulangi penggunaan narkoba. 
Sebagai salah satu Krida Saka yang ada dan turut terlibat dalam menghadapi kejahatan-kejahatan tersebut," ucap Sutiaji saat menyampaikan kata sambutan dalam memperingati Hari Pramuka di depan Gedung Balai Kota Malang, Rabu(14/8).

Sutiaji menambahkan, anggota Pramuka tersebut merupakan pribadi yang bertanggungjawab dan dapat dipercaya, sehingga siap sedia membangun keutuhan NKRI. Tekat dan etika Pramuka tersebut bagian terdepan dan dapat menanamkan nilai-nilai luhur.

"Dengan menghadapi tantangan globalisasi, selain dalam aspek positif akan tetapi tidak sedikit menimbulkan dampak negatif. Globalisasi seperti seakan dunia tanpa batas. Begitu pula lalu lintas, orang dan barang dapat berpindah dengan mudah. Sepintas lalu dengan globalisasi memudahkan berbagai pemenuhan kebutuhan dasar manusia, termasuk kebutuhan pangan," ujarnya.

Namun pada sisi lain, masih Sutiaji, keberlangsungan tersebut dapat mengancam nasib petani. Karena murahnya bahan pangan dari luar yang masuk ke pasar Indonesia. Meskipun demikian dalam jangka panjang bahan pangan kita akan semakin rentang karena ketergantungan pada impor bahan pangan dari negara lain.

Kuarter Nasional merencanakan satu gerakan perlindungan bagi petani agar lebih banyak mengkonsumsi prodak lokal.

"Saya minta anggota Pramuka untuk bertekad sejauh mungkin untuk menanamkan rasa cinta tanah air, agar masyarakat Indonesia lebih banyak mengonsumsi produk-produk lokal dan  jadikan gerakan ini sebagai wujud cinta akan NKRI dan para petani Indonesia," tegasnya ketika diawancarai. (ordi)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.