Dekan Fakultas Pertanian Ungkap Semua Dosen Tetap Adakan Kuliah Daring di Tengah Situasi Covid -19

Dekan Fakultas Pertanian Unitri, Dr. Ir. Amir Hamzah, M.P saat ditemui papyrus pada Senin, (13/4) di ruangannya. 

Papyrus - Dekan Fakultas Pertanian Unitri, Dr. Ir. Amir Hamzah, M.P saat ditemui papyrus pada Senin, (13/4) mengungkap sesuai Surat Edaran Rektor Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang, Nomor 236/TB.DL-220/III/2020 tentang kegiatan pembelajaran dari manual kepada sistem daring, menimbulkan reaksi berbeda baik dari mahasiswa maupun dosen. Sehingga, dengan berbagai cara kreatif semua dosen tetap adakan perkuliahan pada masa pandemi Covid-19.

Setiap dosen terus berusaha mengimbangi  kebijakan baru ini dengan mempertimbangkan keuntungan setiap pihak.

"Kita memasuki sebuah kebiasaan yang baru dengan kebijakan perkuliahan daring. Karena selama ini dosen lebih senang dengan kuliah tatap muka walaupun sudah ada kebijakan tentang kuliah daring. Namun adanya Covid-19 ini mau tidak mau dosen dan mahasiswa dipaksa untuk mengikuti kebijakan baru tersebut," terangnya.

Dia melanjutkan, "Kendala yang dihadapi adalah menyesuaikan penggunaan teknologi, terutama dosen-dosen yang sudah agak sepuh, namun dengan kemauan keras hal tersebut dapat diatasi walaupun agak tertatih-tatih. Sedangkan mahasiswa tidak menjadi masalah karena generasi milenial sudah cukup akrab dengan teknologi," ungkapnya.

Menyikapi situasi pengumpulan tugas secara manual di tengah covid-19  Amir melanjutkan,

"Ada pertimbangan lain kenapa beberapa dosen tetap memakai sistem  daring, tetapi juga  tugas ada yang diserahkan secara manual. Hal ini karena dosen pertimbangkan keluhan sebagian mahasiswa yang tidak memiliki paket data untuk mengirim tugas. Sehingga tentu, kebijakan pengumpulan manual masih diperbolehkan sesuai kesepakatan mahasiswa dan dosen," jelasnya.

Kebijakan tersebut diikuti dengan pengawasan ketat bahwa mahasiswa dan dosen tidak bertatap muka atau berinteraksi untuk jaga pshichyal distancing, serta pengumpulan tugas manual dilakukan melalui ketua kelas, namun jumlahnya kecil.

"Saat pengumpulan manual pasti dianjurkan agar mahasiswa memakai masker, jaga jarak aman dan patuhi anjuran yang lain. Karena kita tidak tahu, dosen atau antar mahasiswa sudah terjangkit covid-19 apa tidak. Jadi sebisa mungkin kita tetap saling menjaga tanpa merugikan salah satu pihak," terangnya.

Dia menambahkan ada perkembangan baik dari dosen hadapi perubahan sistem.

"Berdasarkan hasil evaluasi dan pantauan kami, alhamdullilah lambat laun hampir semua dosen sudah menuju 100% menggunakan sistem daring. perkembangan ini tidak bisa dihindari karena semua hasil  perkuliahan daring  akan di report ke SIAPNG," akunya.

Menimbang sebagian mahasiswa yang pulang kampung dan memiliki kendala internet, bagi Hamzah saat ini penting untuk memikirkan alternatif mudah,  murah dan bisa menjangkau sebanyak mungkin mahasiswa.

"Tinggal bagaimana strategi dosen melakukan perkuliahan model apa. Ada yang pakai google drive, google class room, google meet , zoom dan lainnya. Kita pilih  paling murah, paling mudah dan tidak membebani mahasiswa. Selama ini saya memakai google Class room yang tidak banyak memakan kuota seperti zoom," terangnya.

Pria asal Maluku ini juga sangat mengapresiasi kebijakan kampus untuk memberi paketan data kepada mahasiswa.

"Saya kebetulan ikut rapat mengenai kebijakan tersebut. Saya tentu sangat menyambut baik hal ini. Jadi luar biasa perhatian universitas mensubsidi kebutuhan mahasiswa agar kuliah tetap berjalan normal di tengah situasi pandemi covid-19," tutupnya. (Tini)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.