Flobamora Bagikan Sembako Kepada Mahasiswa NTT Yang Ada di Malang

Relawan dan orangtua Flobamora sedang berada di depan posco Peduli Covid-19 Flobamora Malang Raya

Papyrus - Organisasi Flores, Sumba, Timor dan Alor (Flobamora) Malang, mengadakan pembagian sembako kepada seluruh Mahasiswa yang berada di Malang.

Kordinator umum Eddy Man mengatakan pembagian sembako yang dilaksanakan pada hari Rabu, (06/05) merupakan inisiatif dari orang tua Flobamora yang ada di Malang dan bukan bantuan dari pihak pemerintah Nusa Tenggara Timur (NTT).

Pembagian sembako tersebut dibagikan berdasarkan  data yang mereka dapat melalui aplikasi online yang telah mereka sebarkan kepada setiap mahasiswa melalui organisasi daerah (orda) mereka yang ada di Malang.

"Seminggu yang lalu kami 3 orang tua dari  Flobamora itu berinisiatif untuk mengumpulkan apa yang kami  punya, rejeki yang diberikan oleh Tuhan untuk membantu mahasiswa yang kelaparan khususnya mahasiswa NTT. Bantuan ini berupa beras 3 kg dan mie sebanyak 5 bungkus," terangnya.
Kordinator umum Eddy Man ketika ditemui papyrus di lokasi
Dia melanjutkan, "Namun demikian untuk mengetuk hati orang tua yang lain kami membutuhkan data. Seperti berapa mahasiswa NTT  yang ada di Malang, karena kita ngomong ribuan namun tidak ada data sama sekali. Maka kami minta bantuan pengurus Flobamora yaitu Dosen untuk membuat aplikasi online untuk mendatakan mahasiswa yang ada di Malang," katanya.

Lebih lanjut lagi Eddy mengatakan jumlah mahasiswa yang terdaftar sebanyak 5000 orang dan  pembagian sembakonya itu per-harinya sebanyak 200 orang, kemudian diantar langsung oleh pihak relawan ke kos sesuai dengan alamat yang sudah dikirim oleh mahasiswa kepada pihak relawan.

"Yang sudah terdaftar sebanyak 5000 orang, yang sudah mendapatkan bantuan sebanyak 200 orang dan pada hari ini akan beredar 200 lagi kepada mahasiswa," ungkapnya.
Bantuan siap disalurkan
Adapun persyaratan mahasiswa yang berhak mendapatkan bantuan sembako tersebut, berupa pekerjaan orang tuanya bukan ASN, benar-benar belum dapat kiriman dari orang tua dan pembagian berdasarkan nomor urut pendaftaran yang telah direkap oleh panitia pembagian sembako.

"Mahasiswa yang berhak mendapatkan bantuan ini berupa mahasiswa yang benar-benar belum mendapatkan kiriman dari orang tua, serta pekerjaan orang tuanya bukan ASN dan kalau seandainya mahasiswa 5000 orang ini orang lapar semua, maka kita menggunakan nomor urut sesuai dengan data yang dikirim mahasiswa yang telah kami rekap dan memilih nomor urut yang duluan," jelasnya.
Beras dan mie siap disumbangkan
Eddy mengharapkan  agar pemerintah NTT  bisa membantu mahasiswa dalam keadaan sepeti sekarang, karena mereka punya kekuatan besar dalam hal tersebut.  Eddy juga menghimbau kepada mahasiswa untuk tetap menjaga kesehatan dan menghindari kerumunan dalam masyarakat demi menghindari Covid-19 yang terus berkembang di Indonesia. 

"Kami ini hanya pemantik saja, dan kita harapkan pemerintah bisa membantu mahasiswa yang punya kekuatan besar dalam hal ini dan saya harapkan juga semoga mahasiswa tetap menjaga kesehatan dan menghindari kerumunan di masyarakat agar tidak terkena oleh penyakit yang ada sekarang ini," tuturnya.
Relawan dan orangtua Flobamora sama-sama bekerja mendata mahasiswa yang belum atau sudah menerima bantuan
Relawan Flobamora Kristoforus Era mengatakan, banyaknya teman -teman yang mengisi formulir dan alamat yang tidak sesuai dengan tempat tinggal  membuat pihak relawan kebingungan dan akhirnya sembako yang mereka ingin bagikan dibawah pulang ke posko.

"Banyak teman-teman yang mengirim alamat yang salah ke kami sehingga kami binggung mau kasih sembakonya ke mana dan sembako yang ingin kami bagi akhirnya kami bawa pulang lagi ke posko kami," ungkapnya.

Ia melanjutkan bahwa batas pembagian sembako sampai pukul 16:00 WIB. Dia mengharapkan mahasiswa memahami betul kalau pembagian sembako diantar langsung oleh pihak relawan ke kos masing -masing dan bukan mahasiswa mengambil langsung ke posko.

"Untuk batas waktu pembagian sampai pukul 16:00 dan kalau pembagian sembako sendiri kami yang antar bukan mahasiswa yang kesini, makanya kami mengharapkan agar teman-teman mengirimkan alamatnya dengan benar," tutupnya. (Selo)

1 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.