Pandemi Covid-19, BEM dan Sekolah Pascasarjana Unitri Adakan Webinar Kelangkaan Pangan

Sedang Berlangsungnya Webinar Melalui Aplikasi Zoom

Papyrus
 - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) bersama Sekolah Pascasarjana Universitas Tribhuwana Tunggadewi  (Unitri) Malang mengadakan Webinar pada Jumat, (14/08/2020).

Webinar ini mengangkat Tema "Solusi Kebangsaan Strategi Mengatasi Kelangkaan Pangan Di Indonesia". Webinar ini juga diikuti oleh mahasiswa dan masyarakat umum dari berbagai instansi secara gratis.

BEM bersama Sekolah Pascasarjana Unitri melihat dan mencoba mencari solusi atas krisis ekonomi yang terjadi hari ini khususnya di bidang pangan.

Hal ini disampaikan oleh Presiden Mahasiswa Didikardianus Gandur bahwasanya situasi hari ini krisis pangan menjadi suatu hal yang urgen.

"Ya, kondisi situasi hari ini krisis ekonomi terjadi dan kebutuhan pangan menjadi urgen. Kelangkaan pangan menjadi perhatian kami bersama Sekolah Pascasarjana Unitri karena ini menyangkut hajat hidup orang banyak," imbuhnya.

Dekan Sekolah Pascasarjana, Cakti Indra Gunawan, SE.,MM.,Ph.D
Hal ini dipertegas juga oleh Dekan Sekolah Pascasarjana, Cakti Indra Gunawan, SE.,MM.,Ph.D sekaligus pembicara dalam webinar tersebut.

"Kami ingin memberi informasi pentingnya suatu langkah strategis bagi mahasiswa dan akademisi serta ilmuwan untuk mengahadapi kondisi krisis ekonomi dan depresi ekonomi yang mungkin akan terjadi dimasa mendatang," tegasnya.

Terkait strategi, Cakti menambahkan bahwasanya mengajak semua masyarakat untuk bergotong royong dan segera menanam di lahan-lahan produktif.

"Karena krisis pangan, strateginya adalah Bottom Up yaitu dimana setiap rakyat harus menyiapkan lahan-lahan yang kosong untuk ditanami. Strategi Kedua masyarakat diharapakan gotong royong bersama mengatasi situasi ini. Itulah Bottom Up dari rakyat untuk rakyat dan Kuncinya ada di masyarakat," ujarnya.

Cakti juga berharap pemerintah untuk segera mendorong dan mengolah lahan-lahan produktif serta memberikan bantuan kepada masyrakat.

"Kami berharap juga pemerintah agar segera mendorong dan mengelolah lahan-lahan produktif yang ada dan memberikan bantuan kepada masyarakat terkait bibit dan alat-alat pertanian", tutupnya. (Yano).

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.