Kembali Terbitkan Buku, Fathul Qorib : Tidak Semua Media Massa Independen

Fathul Qorib, S.I.Kom., M.I.Kom foto bersama Wartawan Papyrus
Papyrus - Kepala Program Studi (KPS) llmu Komunikasi, Fathul Qorib S.I.Kom, M.I.Kom bersama Redemtus Anggur selaku Alumni Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang,  kembali menerbitkan buku barunya dengan judul "Independensi Pemberitaan Debat Capres Media Indonesia".

Fathul menjelaskan bahwa judul dalam buku tersebut, diambil untuk  melihat keindependensi media Indonesia.

"Buku ini dilihat dari judulnya adalah keinginan  melihat koran media Indonesia terkait pemberitaannya dalam debat Capres 2019, sehingga kami ingin teliti bagaimana independensinya, bagaimana pembingkaian proses pemberitaan, sehingga kami jadikan sebuah buku," jelasnya saat ditemui Papyrus, Jumat (18/12/2020). 

Fathul juga menyampaikan poin penting yang ingin  disampaikan dalam buku tersebut adalah proses penyampaian berita terkait debat Capres 2019, apakah media Indonesia independen atau tidak dalam proses pemberitaan terkait debat Capres 2019.

"Kami ingin memandang media ini, apakah independen atau tidak, karena media massa kita berharap independen, objektif dan dapat dipercaya oleh masyarakat terkait berita-beritanya, tetapi media Indonesia ini ternyata tidak murni independen. Ada tendensi khusus yang dilakukan oleh redaksi media Indonesia ini yaitu ada keberpihakan kepada Capres Jokowi dan Prabowo," tuturnya.

Fathul juga mengungkapkan kendala yang mereka hadapi dalam proses pembuatan buku ini adalah dimana proses pengumpulan data berupa koran sangat sulit karena situasi Covid-19 membuat semua kegiatan beralih ke online sehingga untuk  mendapatkan koran sangat sulit.

"Kendala yang kami alami adalah proses pengumpulan data berupa koran, karena untuk mendapatkan koran tidaklah mudah dimana kami harus menghubungi pihak penerbit koran terlebih dahulu kemudian mereka antar dan  kami menganalisis korannya satu persatu," ungkapnya.

Fathul juga menyampaikan harapannya kepada mahasiswa, dimana buku ini memberikan perspektif baru kepada mahasiswa untuk memahami sebuah media massa khususnya media Indonesia terkait proses pemberitaan yang independen atau tidak dalam pemberitaan debat Capres 2019.

"Harapan kami semoga buku ini memberikan perspektif baru kepada teman-teman mahasiswa untuk memahami sebuah media massa, khususnya media Indonesia dalam proses pemberitaan debat Capres 2019 dan harapan saya semoga pembaca paham bahwa tidak semua media massa itu independen," tutupnya. (Dian/ Tina/Selo)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.