Yudisium Offline, Fakultas Pertanian Unitri Luluskan Sebanyak 38 Mahasiswa

Foto bersama dosen dan mahasiswa setelah melaksanakan yudisium

Papyrus - Fakultas Pertanian, Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang adakan yudisium gelombang pertama bertempat di Gedung Graha Utama Lantai 2, Rabu (07/04/2021).

Dr. Ir. Amir Hamzah, MP selaku Dekan Fakultas Pertanian mengatakan bahwa yang di yudisium hari ini hanya fakultas pertanian saja dan diikuti oleh semua Program Studi (Prodi) yang ada didalamnya.

“Cuma untuk yudisium kali ini agak menurun karena kemarin ada beberapa alasannya, salah satunya ada regulasi baru dari rektor, ia mengisyaratkan mahasiswa yang sudah yudisium itu harus melaksanakan wisuda yang akan datang dan hari ini juga sebanyak 38 orang di yudisium,” ujarnya.

Amir Hamzah menambahkan bahwa ada beberapa mahasiswa yang tidak bisa mengikuti yudisium dikarenakan skripsinya masih harus direvisi. Untuk yudisium kali ini juga peserta menggunakan pakaian nasional, dengan tema Kartini, berbeda dengan tahun sebelumnya yang menggunakan pakaian biasa.

“Untuk yudisium hari ini berlangsung satu hari saja dan tetap mematuhi protokol kesehatan dan saya juga sudah minta ijin di ketua Satgas untuk melakukan yudisium secara offline serta kita tidak mengundang banyak dosen seperti yudisium sebelumnya,” ucapnya.

Adapun beberapa kendala yang dihadapi oleh mahasiswa karena harus menggunakan masker dan menaati protokol kesehatan tetapi bagi Hamzah sendiri tidak ada kendala karena hal tersebut sering dilakukan.

“Harapan saya agar semua mahasiswa yang telah di yudisium hari ini bisa seperti kupu-kupu yang bermetamorfosa. Karena sama halnya dengan kupu-kupu mereka juga harus bisa berproses dan mengubah struktur cara berpikir untuk lebih dewasa dan kematangan dalam berpikir,” katanya.

Mahasiswa Agroteknologi saat ditemui wartawan Papyrus

Yosef  Yasintus Taji, mahasiswa program studi Agroteknologi yang juga hari ini di yudisium menjelaskan bahwa semua peserta yang ikut hadir, sudah mendapatkan  surat dari  rektor bahwa mahasiswa yang sudah di ACC oleh dosen pembimbing dan dosen pengujinya.

“Kalau pesan dan kesan dari saya sendiri, mungkin pendidikan yang sudah kami dapat ini bisa menjadi bekal buat kami untuk terjun ke masyarakat dan dunia kerja nantinya. Serta bisa membahagiakan kedua orang tua,” tuturnya. (Atris/Suci/Dian/Nofi)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.