Salah Satu Siswa SMAK St. Thomas Mengaku Kesulitan Ketika Sekolah Dengan Metode Daring

Salah Satu Siswa SMAK St. Thomas Hilir

Papyrus - SMAK St. Thomas Tayan Hilir, Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat menjadi salah satu sekolah yang harus menerapkan metode belajar daring selama Pandemi Covid-19. Salah satu siswa Marselus Sule bapuaka merasa kesulitan ketika sekolah dengan metode daring, Minggu (23/05/2021).

"Yang pertama lumayan kesulitan membagi waktu, misalnya kita lansung tatap muka kan bisa melihat lansung penjelasan dari guru di kelas, kalau metode daring ini saya merasa kesusahan kadang guru menjelaskan kita tidak fokus pada materi," ucapnya.

Marsel mengungkapkan ketika tidak fokus mendengarkan atau memperhatikan guru yang sedang menjelaskan materi, pasti berdampak adanya materi yang tidak jelas atau tidak diketahui maksudnya seperti apa. Ketika hendak bertanya lagi-lagi dibatasi oleh waktu.

Tidak seleluasa ketika bertatap muka di dalam kelas. Tetapi, itu bukan hambatan untuk bereksplorasi, Marsel juga menambahkan jika ada materi yang tidak jelas maka ia akan mencari maksudnya diberbagai sumber yang ada misalnya Google.

“ketika guru menjelaskan materi tetapi tidak jelas, kita bisa cari referensi di Google atau di YouTube nah itu lumayan mendingan," Tegasnya.

SMAK St. Thomas sudah satu tahun melaksanakan kegiatan belajar menggunakan metode Daring. Banyak sekali kendala yang dialami seperti jaringan internet yang kadang-kadang hilang dan memaksa siswa-siswi SMAK. St. Thomas pergi ke Kota Kecamatan yang berada di Kota Tayan Hilir dan waktu yang diperlukan agar sampai di kota Tayan Hilir adalah satu jam. (Adri)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.