Ujian Online Dari Rumah, Salah Satu Siswa SMK Cahaya Harapan mengaku Kurang Efektif

Reko Bernaldus, Siswa SMK Cahaya Saat Diwawancarai Wartawan Papyrus

Papyrus - Tahun 2021 pandemi Covid-19 masih melanda Indonesia. Tidak sedikit sekolah yang menyelenggarakan Ujian sistem online. Salah satunya SMK Cahaya Harapan Tayan Hilir. Salah siswanya mengaku ujian dari rumah kurang efektif, Jumaat (21/05/2021).

Sejak awal tahun 2020 sekolah-sekolah di Indonesia menerapkan pembelajaran dari rumah. Siswa-siswi SMA/SMK 2021 menjadi angkatan yang harus menyelenggarakan ujian sistem Online.

Salah satu siswa SMK Cahaya Harapan Reko Bernadus, menyampaikan proses ujian dari rumah yang diterapkan  oleh sekolahnya dengan cara membagikan link tugas yang akan dikerjakan sebagai tugas ujian. Dikerjakan masing-masing dirumah menyesuaikan jadwal dari setiap mata pelajaran.

“Kebijakan sekolah, dilakukan ujiannya dirumah, ntar dibagikan linknya terus dikerjakan masing-masing di rumah sesuai jadwalnya,” ujarnya saat di jumpai wartawan Papyrus.

Reko menegaskan bahwa kuliah dari rumah kurang efektif. Siswa-siswa leluasa mengerjakan soal ujian dengan mencontek di internet karena tidak adanya pengawasan dari Guru.

“Ada dibatasi, tapi karena ujiannya melalui  handphone kan kita tidak tahu, setiap orang itu mengerjakan seperti apa, sebenarnya kebijakan dari sekolah itu dilarang menggunakan internet tapi disetiap siswa itu kita tidak tahu menggunakan harus menggunakannya,” tegasnya

Dia juga mengaku ujian dari rumah kurang Menarik sehingga pada saat ujian pun menjadi hal biasa-biasa saja tidak seperti ujian pada umumnya yang diselenggarakan secara langsung.

“Kurang menarik ya, karena lebih enaknya itu mengerjakan lansung, lebih terasa suasana saat ujiannya suasana tegangnya, kalau ujian online ini tidak ada tegang-tegangnya,” tutupnya.(Adri)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.