BEM Fakultas Perikanan dan Kelautan UB Malang adakan Diskusi Sekaligus Nobar Film di Pascalara Coffee Kota Malang

Berlangsungnya Diskusi dan Nobar film "the end game"

Papyrus - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya (UB) Malang, mengadakan nobar film "The End Game" karya Dandy Laksono di Pascalara Coffee, Kota Malang, Selasa (08/06/2021).

Acara  ini diadakan pada malam selasa 7 Juni 2021,  dengan menghadirkan  pemantik diskusi dari Malang Corruption Watch (MCW) Raymond Tobing.

Film yang berdurasi sekitar tiga jam lebih itu ditayangkan mulai dari pukul 07.00 hinga pukul 10.00. Kemudian dilanjutkan dengan diskusi yang dipandu oleh Raymond Tobing.

Mengomentari film The End Game karya Dandy itu, Raymond menyampaikan apresiasinya kepada film-film Dandy.

“Salah satu hal yang saya kagumi dari karya-karya Dandy itu adalah, dia mempunyai karya-karya yang luar biasa dan provokatif bagi para penonton, tetapi dalam artian positif. Film-filmnya itu, bisa membangkitkan amarah penonton terhadap isu-isu kontekstual yang dia angkat di dalam film-filmnya,” ungkapnya.

Melihat judul dari film ini, dengan keadaan KPK yang seperti sekarang ini, Raymond mengomentari bahwa memang sekarang ini ada kemunduran di dalam internal KPK.

“Mungkin saat ini terjadi kemunduran di dalam internal KPK, saya sepakat dengan itu. Tetapi mati atau tidaknya KPK ada ditangan kita juga, apakah kita memilih untuk diam dengan kondisi KPK yang seperti ini, atau sama-sama bergerak untuk mencegah matinya KPK itu,” ujarnya.

KPK itu lahir sebagai tuntutan reformasi yang menghendaki adanya penuntasan dari kegiatan-kegiatan korupsi ketika bubarnya rezim orde baru. Itu juga, sebagai cita-cita kita bersama untuk  menyelesaikan  sampai tuntas kegiatan korupsi di negara Indonesia.

Dia juga menambahkan, jika kita menginginginkan adanya penuntasan terhadap kegiatan korupsi itu, maka dibutuhkan komitmen yang tinggi.

“Dengan mengkategorikan korupsi itu sebagai ekstra ordinary crime atau kejahatan luar biasa dan karena itu penangananya harus juga dengan ekstra ordinary mesure, kita memang harus membutuhkan komitmen yang kuat,” tambahnya.

Raymond melanjutkan, dalam penuntasan kegiatan korupsi di negara ini, kita harusya memiliki cita-cita, suatu saat nanti KPK sudah tidak perlu ada lagi.

“Jika kita menginginkan KPK itu berhasil dalam memberantas korupsi, kita harus mempunyai cita-cita, KPK suatu saat nanti harus dibubarkan, dalam artian bahwa korupsi sudah tidak ada lagi di negara ini,” tutupnya. (Alex)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.