Mahasiswa Komunikasi Terbitkan Buku, Ungkap Stigma Masyarakat Tentang Perempuan

Buku "Kisah Perempuan"

Papyrus - Berbicara tentang perempuan tentunya ada banyak kisah yang akan diceritakan. Beranjak dari hal tersebut mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang termotivasi untuk membuat sebuah buku yang mengangkat usi gender.

Buku pertama yang diterbitkan mahasiswa semester 4 tersebut berjudul “Kisah Perempuan”. Dalam penulisan buku tersebut merupakan hasil tukar pikiran dari lima mahasiswa konsentrasi Jurnalistik, Unitri.

Dalam buku ini ada banyak sekali isu perempuan yang dibahas, para penulis ingin menyampaikan bahwa adanya kerinduan seorang perempuan dikarenakan dalam kehidupan bermasyarakat selalu ada stigma yang mengatakan perempuan itu kerjanya hanya melayani di dapur, sumur, Kasur.

Umtuk itu para penulis berkeinginan untuk menghapus stigma yang telah lama berkembang dimasyarakat, bahwa perempuan saat ini membutuhkan pengakuan, meskipun para kaum hawa cara pengungkapan cinta dan pelayanannya sangat sederhana dibandingkan kaum adam.

Lebih ditekannya lagi dalam Kisah Perempuan ini, para penulis ingin menyampaikan terobosan baru kepada masyarakat, maupun lebih khususnya kaum perempuan bahwa menjadi seorang ibu rumah tangga itu merupakan suatu pekerjaan yang sangat hebat dan mulia.

Besar kecilnya penghasilan seseorang yang dilihat dari gendernya, menjadi isu yang diangkat dalam buku ini. Dari segi komersial atau periklanan dibahas juga secara mendalam, mengenai cara pandang iklan yang mengklaim bahwa perempuan yang cantik itu berkulit putih, berambut lurus, serta juga, seringkali iklan yang menampilkan komelakan tubuh wanita yang sering dipertontonkan dan bahkan banyak diminati oleh kaum hawa.

Dari sisi budaya dalam buku Kisah Perempuan ini mengupas tuntas mengenai pemaknaan salah satu budaya atau tradisi belis di Manggarai, Nusa Tenggara Timut (NTT).

Secara garis besar, buku ini menggambarkan tentang konflik dan gejolak-gejolak perempuan mengenai stigma masyarakat. Menyampaikan kerinduan perempuan terhadap pengakuan bahwa apapun yang mereka lakukan sebenarnya bukan hal yang sepeleh. Serta juga gender perempuan dan laki-laki sama dan setara, hanya perannya saja yang membedakan. (Anisa)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.