Makrab HIMAKOM Unitri Malang Ditunda Akibat PPKM, Begini Ungkap Ketua Pelaksana

Ketua Pelaksana Makrab HIMAKOM, Akwilia Trifania

Papyrus - Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi (HIMAKOM) Unitri berencana untuk melaksanakan kegiatan Makrab, akan tetapi adanya kebijakan pemerintah yaitu Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat memungkinkan kegiatan tersebut ditunda, Minggu (04/07/2021).

Kegiatan Makrab merupakan kegiatan rutin tahunan prodi ilmu komunikasi. Semua himpunan mahasiswa ilmu komunikasi, turut serta dalam kegiatan tersebut. Tidak hanya mahasiswa, dosen ilmu komunikasi pun turut serta dalam kegiatan Makrab tersebut. Tentu, tujuan dari diadakannya Makrab ingin mengakrabkan antara para mahasiswa dengan para dosen.


Namun, adanya kebijakan yang dikeluarkan pemerintah memungkinkan untuk kegiatan Makrab tidak dilaksanakan. Sementara, sebagian mahasiswa sudah merindukan kegiatan tersebut. Apalagi kegiatan ini, sudah dikonsepkan beberapa minggu yang lalu.

Segala rancangan yang sudah konsepkan berakhir kecewa lantaran tempat wisata yang nantinya ditempati, ditutup untuk sementara waktu. Pasalnya, untuk mengurangi penularan dan peningkatan Covid-19 hampir tempat-tempat wisata ditutup.

Ketua Pelaksana, Akwilina Trifania mengungkapkan terkait kendala yang sedang dialami saat ini yakni situasi pandemi yang semakin meningkat sehingga segala rancangan terbengkalai.

"Yang menjadi kendala dalam pelaksanaan kegiatan kita ini adalah kondisi pandemi yang semakin meningkat sehingga untuk melakukan kegiatan ini secara offline kita perlu mempertimbangkan banyak hal, selain itu juga tempat wisata yang akan menjadi lokasi pelaksanaan  ditutup sementara setelah diberlakukan ppkm darurat sejak tanggal 3 kemarin hingga 20 Juli nanti," jelasnya.

Di sisi lain, Trifani merasa sedih dengan adanya pandemi ini. Ia sebenarnya menginginkan kegiatan Makrab ini diadakan secara offline, agar bisa berkumpul bersama. Akan tetapi kembali lagi pada masa pandemi yang tidak memungkinkan hal itu terjadi.

"Saya sendiri sebagai ketua pelaksana merasa sedih, kita semua merindukan adanya kegiatan HMJ yang dilaksanakan secara offline namun kembali lagi mengingat situasi dan kondisi saat ini yang sangat tidak memungkinkan untuk kita dapat melaksanakan kegiatan kita secara offline. Belum lagi yang menjadi taruhannya bisa dikatakan adalah nyawa kita semua. Jadi mau tidak mau kita harus tetap mengikuti arahan pemerintah demi kebaikan kita semua," tuturnya.

Trifania juga menyampaikan, tidak ada pilihan lain, selain diadakan secara online. Mengingat konsep yang sudah dirancang dan kepanitiaan yang sudah dibentuk sebelumnya.

"Untuk alternatif lain sudah pasti pelaksanaannya dilakukan secara online. Saya sempat ngobrol bersama bapak KPS terkait pergantian lokasi pelaksanaan dan beliau menyetujui hal tersebut, namun tetap saja sekarang semua tempat wisata ditutup sementara. Jadi, untuk opsi sementara kita laksanakan kegiatan kita secara online dan ini masih jadi opsi sementara. Kita akan diskusikan lagi bersama seluruh panitia pelaksana dan juga teman-teman kepengurusan HMJ," pungkasnya. (Tesin)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.