Surat Edaran Unitri Malang Terkait Kebijakan Metode Perkuliahan Semester Ganjil Tuai Ragam Tanggapan Mahasiswa

Surat Edaran Perkuliahan Semester Ganjil Tahun Akademik 2021/2022

Papyrus - Surat Edaran terkait kebijakan metode perkuliahan semester ganjil tahun akademik 2021/2022 yang dikeluarkan oleh Rektor Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang pada 30 Juni lalu menuai beragam tanggapan dari mahasiswa.

Diketahui isi dalam surat edaran tersebut menyatakan pada semester ganjil mendatang, metode perkuliahan di bagi berdasarkan besaran semesternya.

Untuk mahasiswa semester 3 (TA 2020) melakukan proses perkuliahan melalui dua metode yaitu secara luring (offline) dan daring (Online).

Pada metode luring (offline) sendiri, untuk kuota mahasiswa juga di batasi sebanyak 50% dari total keseluruhan. Serta mahasiswa juga wajib membuat Surat Kesediaan berdasarkan persetujuan orangtua.

Menanggapi surat edaran tersebut, salah satu Mahasiswa Prodi Administrasi Publik (TA 2020), Sabina mendukung kebijakan yang di keluarkan kampus tersebut. Menurutnya pihak kampus telah mempertimbangkan hal tersebut karena mahasiswa angkatan 2020 sendiri belum merasakan dinamika atau proses perkuliahan secara langsung di kampus.

"Saya secara pribadi menyetujui hal tersebut.bahwa akan mengikuti perkuliahan secara tatap muka dan online.hal ini tentu saja menjadi pertimbangan bagi kita semua termasuk rektor yang mengeluarkan surat tersebut. Bagaimana berusaha mahasiswa angkatan 2020 dapat menikmati dinamika atau proses secara langsung di kampus. Mahasiswa angkatan 2020 belum merasakan proses belajar secara langsung di kampus karena kondisi yang belum memungkinkan. Ini merupakan kebijakan yang baik bagi angkatan 2020," Katanya saat di wawancarai wartawan Papyrus, Minggu (04/07/2021).

Selain semester 3 (TA 2020), di dalam surat edaran ini terdapat juga kebijakan bagi semester 5 hingga semester 9 bahwa tetap melakukan perkuliahan secara daring (online).

Akan tetapi, justru kebijakan ini menuai kontra dari beberapa mahasiswa salah satunya mahasiswa semester 5 Prodi Peternakan, Alfianus Suhardi. Dimana menurutnya kebijakan ini kurang baik, karena perkuliahan secara daring kurang efektif terutama bagi mahasiswa semester 5 yang perlu mendapatkan dampingan secara intensif dari dosen. Melihat  bahwa sebentar lagi akan terjun ke lapangan untuk melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL).

"Tidak mendukung bagi saya, karena kalau dilihat dari posisi kita sekarang yang mau masuk semester lima, yang dimana tidak lama lagi akan turun langsung ke lapangan untuk mengikuti Program Kerja Lapangan (PKL).Tentu sebelum program ini dilaksanakan, kita perlu ada persiapan yang matang dan pembekalan langsung dari dosen," ungkapnya.

Di samping itu, terkait isu Covid-19 yang mulai meningkat lagi, Ia juga berharap kepada Pihak Universitas dan masyarakat umum untuk tetap menjaga protokol kesehatan agar pandemi virus Corona ini cepat usai.

"Bagi masyarakat tetap selalu menaati prokes, dan selalu  waspada. Jangan pernah anggap spele dengan isu yang ada terkait dengan penyebaran Covid-19. Serta untuk Universitas, tetap slalu meningkatkan protokol kesehatan demi kesejahteraan kampus," tutupnya. (Sukacita)


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.