Dapatkan Solusi Diklat, IMPROTENSI Lakukan Diskusi Terbuka Dengan Kaprodi

Sedang Berlangsungnya Kegiatan Diskusi Terbuka Improtensi Bersama Kaprodi

Papyrus - Ikatan Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil (IMPROTENSI) Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang, menyelenggarakan diskusi terbuka antara mahasiswa dan dosen teknik sipil di Gedung Olahraga (GOR), Jumat 12/11.

Melihat situasi dan kondisi yang terjadi didalam program studi teknik sipil, yang sampai saat ini masih belum melaksanakan Pendidikan dan latihan (Diklat) untuk mahasiswa angkatan 2020 dan 2021, maka Improtensi berinisiatif untuk mendiskusikan terkait permasalahan yang terjadi didalam prodi teknik sipil tersebut dengan menyelenggarakan diskusi terbuka. 

Adapun dari kegiatan diskusi tersebut diikuti oleh perwakilan mahasiswa teknik sipil dari setiap angkatan dan juga diikuti oleh Kepala Program Studi (Kaprodi) teknik sipil sendiri. 

Kepala Program Studi ( KPS), Handika Setya Wijaya mengungkapkan, tanggapannya terkait diskusi tersebut yang dimana mereka berusaha untuk menyederhanakan konsep diklat yang akan dilaksanakan.

"Yang terpentingkan sudah ada keputusan akan diklat tersebut yang kita buat sesederhana mungkin karena akan kembali ke manfaatnya terhadap mahasiswa baru," ungkapnya saat diwawancarai Wartawan Papyrus pada Kamis (11/11).

Handika juga mengatakan terkait hasil dari diskusi yang telah dilaksanakan antara mahasiswa dan dosen tersebut tetap akan diadakan diklat dengan konsep yang pertama yaitu diklat ruangan sekitar satu atau dua hari. 

"Nanti akan ada pengenalan kehidupan kampus untuk mahasiswa baru, yang kedua nanti akan ada pengenalan dunia kerja. Jadi nanti kami akan menghadirkan praktisi  dan juga dari alumni yang sukses kemudian dari yang magang industri PKM untuk menginspirasi teman-teman mahasiswa baru untuk bisa kuliah di teknik sipil," ujarnya. 

Wakil Ketua Umum Prodi Teknik Sipil, Agustinus Roy Nahak mengungkapkan tujuan dari diskusi tersebut, karena melihat terjadi beberapa kejanggalan antara mahasiswa dan dosen.

"Jadi, kita membuka ruang diskusi ini untuk mendapatkan solusinya bersama, dan sebagai bentuk rasa kekeluargaan," ungkapnya

Roy juga menuturkan harapannya agar kedepan dengan diadakan diskusi tersebut bisa mendapatkan solusi.

"Dari diskusi ini berharap agar mendapatkan solusi yang memang bisa memang sesuai dengan keinginan mahasiswa itu sendiri terhadap dosen," tutupnya. (Asri/Angelina)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.