Cegah Perkawinan Dini, Unitri Adakan TOT Bersama KEMENAG Kota Malang

 

Tengah berlangsungnya kegiatan TOT di GOR Unitri

Papyrus - Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang, menggelar Training Of Trainer ( TOT ) yang bekerja sama dengan Kemenag Kota Malang di Gedung Olaraga (GOR), Kamis 02/12.

Menurut United Nations Children's Fund ( UNICEF ) menyatakan bahwa, pernikahan usia dini adalah pernikahan yang dilaksanakan secara resmi atau tidak resmi yang dilakukan sebelum usia 18 tahun.

Saat ini begitu banyak kasus perceraian yang rentan di usia anak remaja, yang ada di Kota Malang di sebabkan oleh perkawinan di usia muda. Melihat hal ini UNITRI berkerja sama dengan Kementrian Agama (KEMENAG ) yang merupakan  bagian dari agenda tahunan dan UNITRI mempertajam supaya tidak hanya menguap begtu saja, sehingga mengadakan kegiatan TOT .  

Penanggung jawab kegiatan, Firman Firdausi, S.H,.M.H. mengatakan bahwa kegiatan tersebut berkerja sama antara lembaga kementrian Agama dan Unitri, karena memiliki isu yang sama. Unitri harus ada tindak lanjut dari program ini, maka tindak lanjut tersebut adalah dengan mengadakan kegiatan TOT.

Untuk menyukseskan dan memaksimalkan kegiatan ini, Unitri mendelegasikan anggota atau peserta supaya materi bisa tersalurkan kepada masyarakat setempat.

"Dalam Proses menyukseskan kegiatan ini, kita mendelegasikan rener supaya bisa memaksimalkan penyampaian materi sehingga materi yang di sampaikan bisa sampai kepada masyarakat", ucap Firman.

Firman menuturkan, kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa Unitri, yang di delegasi dari setiap jurusan dan bahkan ada dari Pascasarjana.

"Peserta yang terlibat dalam Kegiatan ada 60 orang, tentu saja mahasiswa UNITRI Yang di delegasi dari setiap jurusan dan bahkan ada dari Pascasarjana. Karena kegiatan ini bukan seminar sehingga peserta yang terlibat itu terbatas," tambah pemateri tersebut.

Firman menambahkan, adapun tujuan dari kegiatan ini untuk memberikan gambaran kepada remaja yang ingin menikah, agar bisa berpikir rasional dan matang dalam mengambil keputusan.

"Karena kegiatan TOT ini tentu saja punya tujuan yang jelas, yaitu kita mentraining, kita melatih supaya peserta yang hadir disini jadi penyuluh, menyampaikan dampak dan resiko terutama pernikahan dini. Jadi bukan berarti melarang tetapi kita memberikan gambaran secara luas supaya pelaku yang ingin menikah agar benar-benar siap, Karena banyak perceraian yang terjadi pada pengantin muda di malang sini," ungkapnya.

Firman juga menyampaikan harapannya, setelah diadakannya kegiatan ini, peserta yang terlibat dalam kegiatan ini bisa menjadi salah satu penyuluh di lingkungan masyarakat sehingga bisa mencegah pernikahan dini.

"Harapannya setelah adanya kegiatan ini peserta bisa mengedukasi di masyarakat, agar pencegahan perceraian yang di sebabkan oleh pernikahan usia muda yang belum matang sehingga menyebabkan perceraian tinggi dapat di cegah," tutupnya. (Wily/ Fina/ Paskal)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.