Tekuni Jualan Tempe, Berhasil Tunaikan Rukun Islam ke-5

Haji Yusuf (sebelah kiri) saat diwawancarai wartawan Papyrus (sebelah kanan) 

Papyrus –  Kurang lebih 20 tahun Pak Haji Yusuf menjalani profesinya Menjadi distributor sayur, yaitu mulai dari Pasar Dinoyo, Pasar Merjosari dan sekarang di Pasar Landungsari mampu menunaikan ibadah Haji rukun Islam yang ke-lima Senin, 20/12.

Di Pasar Landungsari, Yusuf menjabat sebagai seksi lapak dan penjual sayur, tempe yang di produksi dari Sanan, Kota Baru, pusat produksi tempe di Kota Malang yang langsung dikirim ke Pasar Landungsari sebagai tempat kedua.

Yusuf menyampaikan, dari hasil jualan sayur dan tempe setiap harinya mereka mendapatkan keuntungan yang cukup besar untuk membantu perekonomian keluarga.

“keuntungan dari tiap balok besar sekitar 3.000 hingga 4.000 rupiah yang setiap harinya bisa habis minimal 7 balok besar dan paling banyak bisa mencapai 20 balok, kadangkala jika tidak habis hanya balik modal.” jelasnya.

Yusuf mengatakan, pada saat masa pendemi seperti ini omset yang mereka dapatkan dari hasil jualan sayur sudah cukup tetapi tidak sebanyak dulu. Hal ini dikarenakan pemasukan sayur yang mereka dapatkan hanya satu jenis saja yaitu daun singkong.

”Dulu omset dari penjualan sayur (daun singkong) per 30 ikat yang isinya 1 ikat besar menjadi 10 ikat kecil perharinya bisa sampai  1.000.000. rupiah. Dari hasil penjualan tersebut untuk berangkat Haji, membeli rumah, juga menggaji 3 karyawan 80.000/2 jam serta membeli mobil yang kini di jadikannya usaha rental yang dikelola saudaranya.” Ungkapnya.

Yusuf menambahkan, hasil dari berjualan sayur dan tempe sebelum masa pandemi, mampu membeli rumah serta berangkat Haji menunaikan rukun Islam yang ke-lima bersama istri. Sedangkan untuk saat ini pemasukan sangat menurun karena Covid-19 yang terus meningkat.

“Alhamdulillah saya naik Haji itu kerja keras semuanya jerih payah dari rezeki Allah, yang utama dulu saya membeli rumah di sekitar Mall Matahari. Mengantarkan daun singkong ke setiap warung padang sebanyak 44 rumah makan. Alhamdulillah rezeki itu saya simpan untuk naik haji, murni hasil berjualan sayur. begitu pula anak dan menantu dua-duanya sudah mendaftar haji tinggal berangkat haji” ucapnya.

Di akhir wawancara, Yusuf berharap, dengan berjualan sayur dan tempe dapat membantu perekonomian keluarganya dan juga keberkahan dari setiap urusanya. Mengingat usianya yang tidak muda lagi. Beliau tawakal serta pasrah urusan rezeki, karena harta hanya titipan baginya. (Rikha Tri Anandary)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.