Gerakan Solusi Pangan Indonesia Malang Gelar Training Online Nasional

Sesi foto bersama tim pendaki gunung dan penjelajah alam (YEPE), anggota Malang Mbois & peserta training
Papyrus - Gerakan Solusi Pangan Indonesia (GSPI) Malang, CV. Sumber Daya Manusia (SDM) Unggul, adakan Training Online Nasional, Senin (28/12/2020).

Kegiatan tersebut bertemakan "Pengenalan Energi  Di Saat Darurat Dan Pencucian Batik Tulis  Dengan Cara Tradisional"  di  UMKM Karang Taruna Tunggulwulung.

Cakti Indra Gunawan,SE. MM,. Ph.D selaku ketua GSPI Malang, mengatakan bahwa kegiatan tersebut atas kerjasama kelurahan Tunggulwulung dan juga disupport oleh pascasarjana Unitri, serta Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM).

"Dimana mahasiswa dan para pelaku yang telah senior, memberikan atau mentransfer keilmuannya dalam segi bagaimana untuk persiapan dalam menghadapi keadaan darurat pada saat nanti ada bencana, terutama bencana alam ataupun bencana-bencana lain yang sudah mulai kita rasakan, antara lain, kekurangan pangan dan seterusnya," ungkapnya.

Selain itu, Cakti juga menjelaskan bahwa kegiatan tersebut juga melatih atau mendidik anak-anak muda untuk belajar menggunakan alat-alat tradisional.

"Anak-anak diajarkan untuk tetap mengenal budaya-budaya leluhur kita, bagaimana batik itu juga merupakan ciri khas Indonesia yang mana kita sebagai masyarakat Indonesia bisa merawat, menggunakan dan seterusnya," jelasnya.

Puji Rahayu sedang menjelaskan cara mencuci batik yang baik dan benar
Puji Rahayu juga menambahkan bahwasannya Ia telah lama berkecimpung didunia batik sejak ia kecil.

"Dari kecil saya sudah biasa melihat ibu saya mengagem atau memakai kain batik, jadi saya sudah biasa merawat atau mencuci batik. Makanya bagi saya ilmu seperti itu sudah biasa bagi saya, seperti yang sudah saya edukasikan tadi," pungkasnya.

Tim Pendaki gunung & penjelajah alam (YEPE) sedang menjelaskan tata cara memasang api sederhana saat berada di gunung
Yuda Prathidina yang juga merupakan anggota GSPI dan bergabung di tim pendaki gunung dan penjelajah alam (YEPE) mengatakan bahwa betapa pentingnya berinteraksi dengan alam dan menghadapi situasi-situasi yang sulit, seperti kebakaran. 

"Kita harus selalu siap dan bisa mengantisipasi bila terjadi kondisi kebakaran. Karena kondisi bencana tersebut tentunya tidak kita inginkan, tetapi bila itu terjadi diharapkan kita mampu untuk mengatasinya," tuturnya.

Yuda juga menjelaskan bahwa untuk menghadapi atau menghindari kebakaran yang terjadi itu ada tata cara atau langkah-langkah untuk memadamkan kebakaran.

"Salah satunya adalah dengan menghentikan saluran oksigen atau O2 kepada sumber api atau yang kita sebut memutus rantai oksigen, karena sumber api itu pasokan oksigen," tutupnya.  (Dian/Tina/Epak)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.