Kecam Keras Bom Bunuh Diri di Makassar, Ormas Malang Raya Sampaikan Pernyataan Sikap

Doa bersama di depan gereja Katedral St.Perawan Maria Gunung Karmel Kota Malang

PapyrusOrganisasi Malang Bersatu menyampaikan pernyataan sikap terkait kejadian bom bunuh diri yang terjadi di depan Gereja Katedral Makassar, bertempat di gereja Katedral St. Perawan Maria Gunung Karmel Kota Malang, pada Minggu (28/03/2021).

Dalam penyampain pernyataan sikap tersebut dihadiri oleh puluhan organisasi pemuda yang ada di Kota Malang. Sebelum membacakan pernyataan sikap, segenap organisasi beserta aparat yang hadir melaksanakan doa bersama bagi para korban, yang dipimpin lansung oleh Uskup Katedral St. Perawan Maria.

Dalam isi pernyataan sikap yang digaungkan oleh Forum Gabungan Organisasi Masyarakat Malang Raya ada 5 point, yakni:

1. Bersepakat bekerja sama untuk menjaga dan memelihara persaudaraan sejati antar anak bangsa Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

2. Bahwa kebebasan beragama, kebebasan berserikat dan berkumpul, kebebasan menyatakan pendapat serta bentuk-bentuk kebebasan lain sebagaimana dijamin oleh hak asasi manusia (HAM), serta peraturan perundangan yang berlaku di Indonesia harus dijalankan berdasarkan prinsip-prinsip persamaan (equality), saling hormat menghormati, toleransi, bukan didasarkan pada rasa kebencian, dan permusuhan.

3. Mengutuk keras perbuatan dan/atau tindakan intoleran, radikalisme, fundamentalisme, terorisme, bom bunuh diri, dan semua bentuk derivasinya.

4. Mendorong seluruh anak bangsa untuk berdamai dan bahagia atas fakta serta realita, bahwa Indonesia adalah bangsa yang heterogen, plural, dan multikultural. Sikap damai itu harus dimulai dari diri sendiri, keluarga, dan lingkungan ketetanggaan kita masing-masing.

5. Mendukung pemerintah dalam menegakkan hukum serta peraturan perundangan yang berlaku atas berbagai bentuk tindakan memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa secara adil, transparan, obyektif, dan bertanggung-jawab.

Dersi selaku Ketua Organisasi Malang Bersatu mengecam keras terkait kejadian pemboman yang terjadi di gereja katedral Makassar Minggu kemarin.

Ketua Organisasi Malang Bersatu tersebut, menyatakan bahwa oknum yang melakukan pemboman tersebut bukan mengatasnamakan agama melainkan kehendak menurut pemahamannya sendiri. Karena didunia ini tidak ada agama yang mengajarkan untuk saling membunuh.

Dersi juga menambahkan bahwa Organisasi Malang Bersatu tidak mengijinkan kejadian seperti itu terjadi di Malang dan Organisasi Malang Bersatu siap membantu apabila nanti dibutuhkan.

"Jadi kami dari Organisasi Malang Bersatu mengajak Ormas yang terdiri dari 29 Ormas di Malang Raya, menyampaikan rasa simpati dan empati kejadian pemboman yang terjadi di Kota Makassar. Bahwa pelaku peledakan bom tidak mencerminkan agama manapun, dan bukan repersentasi dari agama manapun, kerena sebagai umat beragama kami tau tidak ada agama di Indonesia yang mengajarkan kekerasan, kekejaman apa lagi sampai melakukan pemboman,” (Tina)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.