Syukuri Hasil Panen Padi, Masyarakat Desa Semanget Kecamatan Jangkang Adakan Gawai

Saat Upacara Sembahyang Benih di Rumah Masing-masing Karena Covid-19, Sehingga Tidak Bisa Berkerumun

Papyrus - Masyarakat Desa Semanget di Kecamatan Jangkang, Kabupaten Sanggau adakan gawai (upacara ucapan syukur atas panen padi) sebagai ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas panen padi yang melimpah pada tanggal 15 Juni 2021.

Salah satu warga Desa Semanget Wandi menjelaskan Gawai di Desa Semanget dilaksanakan pada pertengahan bulan Mei atau akhir bulan Mei, jika ada kendala maka kegiatan Gawai dilaksanakan bulan Juni. Gawai dilakukan dengan tujuan mengucap syukur atas panen padi yang melimpah dan berharap tahun depan panen padi lebih baik lagi.

“Kegiatan Gawai di Desa saya Desa Semanget biasanya dilaksanakan pertengahan bulan mei atau tidak akhir bulan mei, jika ada kendala bisa bulan juni. tujuan dari kegiatan hari Gawai itu merupakan ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena hasil panen padi yang melimpah. Didalam gawai ini ada juga yang namanya  Sembahyang benih yakni benih-benih yang akan ditanam akan di doakan agar pada saat panen tahun depan hasilnya bisa lebih baik lagi," jelas Wandi ketika diwawancarai wartawan Papyrus.

Wandi menyampaikan dalam kegiatan Gawai masyarakat Desa Semanget mempersiapkan makanan dan minuman khas daerahnya, peralatan yang digunakan ketika berladang dan benih yang akan ditanam.

“Dalam kegiatan gawai hal-hal yang perlu dipersiapkan pastinya makanan khas daerah kami yakni Lemang dan Tempegang, makanan dari beras ketan yang di masak didalam bambu. Keduanya sama namun beda cara pembuatannya, jika lemang dimasak didalam bambu yang lebih besar dan dicampuri santan sedangkan tempegang dimasak didalam bambu yang cenderung kecil dan tidak dicampuri santan, kemudian ada Air Tuak yaitu air dari Fermentasi ketan yang didiamkan selama dua minggu  atau lebih, kemudian ada tujuh ekor ikan teri dan perkakas-perkakas lainnya yang akan digunakan untuk berladang pada tahun ini dan juga yang terakhir ada benih," tegas Wandi.

Wandi menjelaskan Kegiatan gawai di Desa Semanget dilaksanakan tiga hari, tetapi karena masa pandemi yang melanda Indonesia saat ini, kegiatan Gawai hanya dilaksanakan satu hari.

“Biasanya kegiatan Gawai di Desa Semanget ini dilaksanakan selama tiga hari, namun karena pandemic kegiatan Gawai dilaksanakan hanya satu hari saja," tutup Wandi. (Adri)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.