Paket Ceria Siap Mewadahi Setiap Keluhan Mahasiswa

Pasangan calon nomor urut 3 (Ceria)

Papyrus - Pemilu Raya (Pemira) Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang, akan dilaksanakan (28/9). Salah satu pasangan calon (paslon) nomor urut tiga, Hanifuddin Musa menjanjikan akan mewadahi setiap keluhan mahasiswa bersama dengan Dewan perwakilan Mahasiswa (DPM) Senin (27/09/21).

"Saya akan bersama DPM sebagai penampung aspirasi untuk mengeksekutif langsung keluhan itu," tutur Hanif sapaan akrabnya.

Paslon nomor tiga atau paket Ceria, kata Hanif, akan menjalankan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan peraturan yang berlaku. Dalam wawancara melalui via WhatsApp menjelaskan, seorang pemimpin berkewajiban untuk menjalankan problematika di kampus yang mengarah kepada resolusi yang lebih baik.

Dalam pengakuannya, jika terpilih Hanif membuat beberapa perubahan diantaranya perubahan jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Adapun jangka pendek dia menjelaskan akan membuat seremonial event yang mengarah kepada potensi mahasiswa diantaranya seminar, lomba, dan lain-lain.

Dalam jangka menengah, dia akan membawa Unitri aktif di BEM Nasional atau yang sering dikenal dengan (BEM NOS). Agar tidak hanya di kenal BEM skop Malang saja. Jangka panjangnya akan membenahi perubahan sistem yang ada di kampus seperti Undang-Undang Ormawa, pelayanan yang mengarah kepada kebaikan sistem serta ingin mendirikan BEM Fakultas jika diperlakukan.

"Nanti setiap satu bulan akan diadakan follow Up bersama DPM membahas aspirasi mahasiswa. Tentu hasil dari follow Up itu akan di buat berita acara di Web nya BEM agar semua keluhan mahasiswa diketahui bersama oleh pihak Universitas. Dan yang paling saya inginkan ialah membentuk BEM Fakultas, agar segala aspirasi dan anspirasi bisa tersampaikan semua tanpa ada hambatan," ungkapnya kepada wartawan Papyrus.

Hanif menjelaskan bahwa ia tidak berjanji terkait banyak hal ketika terpilih menjadi Presma, tetapi ia akan merealisasikan semua tugasnya sebagai Presma sesuai dengan visi misi serta membuat pola agar tidak ada lagi sekat-sekat kelompok.

"Saya tidak mau berjanji terlalu banyak. Pemimpin itu bergerak dengan ide, mendengarkan aspirasi, lalu ditopang dengan tindakan. Maka ketika saya menjadi Presiden Mahasiswa apa yang saya sebut diatas tentang sistem serta aspirasi mahasiswa itulah janji saya yaitu merealisasikannya serta akan membentuk kepengurusan multi culture," jelasnya.

Ia juga menambahkan bahwa, saatnya kita resolusi bersama untuk Unitri jaya. Tidak ada lagi etnisitas, ras, agama. Karena kita diikat oleh kebhinekaan. Maka dari itu tidak ada lagi kata suku ini, suku itu.

"Kita bukan lagi menjadi aku, bukan lagi menjadi saya, bukan lagi menjadi kamu, melainkan kita adalah kita bersama yang akan berjalan bersama-sama membawa perubahan," tambahnya.

Ia juga mengungkapkan akan menjalankan Proker sesuai visi dan misi yang sudah dirancang.

"Visi saya adalah menjadikan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) sebagai organisasi yang profesional dan berkarakter untuk mewadahi aktivitas mahasiswa Unitri," ungkapnya.

Untuk menjalankan visi, kata Hanif, maka tentu didukung oleh misi. Pertama dengan nenjadikan fungsi strategis BEM dalam  potensi mahasiswa. Kedua, menanamkan nilai kebangsaan dalam bingkai kebhinekaan. Ketiga, membangun kerjasama dengan seluruh ormawa, organisasi eksternal, dan civitas akademik. Keempat, mewujudkan pelayanan prima yang efektif dan efisien. Kelima, mengawal kebijakan birokrasi di kampus dan memperjuangkan hak mahasiswa. (Tina)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.