Paslon Resolusi Tawarkan Unitri Yang Semakin Jaya
Pasangan calon nomor urut 1 (Resolusi) |
Papyrus – Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang, selama ini dianggap sebagai kampus yang mempedulikan visi kerakyatan dan ini diharapkan terus berlanjut oleh Pasangan Calon (Paslon) nomor 1 pasangan Alfred Kadda dan Kristo F. Bere. Paslon tersebut, akan bertarung dalam Pemilihan Raya (Pemira) Unitri pada tanggal 28 September mendatang.
Dengan visi misi yang mereka kampanyekan, Paslon ini mengaku akan membuat Unitri semakin jaya kedepannya. Hal itu sesuai dengan nama paket yang di gunakan oleh paslon satu, yakni resolusi (responsif, solutif dan nasionalis). Dalam wawancara bersama Papyrus, Alfred mengakui paket Resolusi muncul karena atas dasar kajian terkait persoalan yang terjadi di kampus. Minggu (26/9).
"Di sini perlu kami sampaikan bahwa nama paket Resolusi ini muncul karena atas dasar kajian-kajian mengenai persoalan-persoalan yang terjadi di kampus Unitri itu sendiri. Untuk itu hadirnya nama paket ini tidak saja sebagai lambang belaka, akan tetapi punya makna dan arti tersendiri" katanya.
Paket Resolusi memiliki artian. Pertama, responsif merupakan hal yang mutlak untuk melayani, mengawal dan memperbaiki sesuai kapasitas BEM. Kedua Solutif, merupakan jawaban-jawaban daripada aspirasi-aspirasi mahasiswa. Ketiga, nasionalis karena Unitri memiliki keberagaman budaya, agama, kultur dll. Ketiganya akan rangkum semua untuk menjadikan acuan menuju BEM lebih baik.
Alfred juga menuturkan tentang keberlanjutan BEM untuk satu tahun kedepannya. Mereka siap untuk berpartisipasi dalam kegiatan apapun di dalam BEM.
"Berbicara tentang bagaimana keberlanjutan BEM untuk 1 Tahun ke depannya, kami dari paket resolusi masuk berpartisipasi dalam kontestasi demokrasi karena berangkat dari niat yang tulus demi dan untuk keberlangsungan BEM lebih baik," tuturnya.
Alfred yang juga merupakan mahasiswa Program Studi (Prodi) Administrasi Publik (ADM) ini, mengungkapkan harapannya bagi mahasiswa di Unitri karena Unitri memiliki Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) yang berperan dalam pengembangan potensi-potensi mahasiswa.
"Kami tetap memperhatikan kultur dari Unitri sehingga dalam menjalankan roda organisasi tidak memandang suku, agama dll. Ketika kami di percayakan oleh mahasiswa Untuk menahkodai BEM, hal yang spektakuler yang perlu di kembangkan yaitu fungsi dari UKM dan HMJ harus benar-benar berperan dalam pengembangan potensi mahasiswa dan juga mendorong lembaga mewujudkan fasilitas Organisasi Mahasiswa (Ormawa) sesuai kebutuhan," ungkapnya.
Di akhir, calon Presma nomor urut satu ini menyampaikan harapannya untuk Unitri kedepannya agar tetap berpegang teguh pada Pancasila dan prinsip kerakyatan.
"Untuk harapan Unitri kedepannya, tetap solid dan berpegang teguh pada Pancasila dan prinsip kerakyatan. Jangan sampai asas kerakyatan hanya sebatas semboyan belaka, tetapi pelayanan salam, sapa, senyum tidak di indahkan oleh sebagian besar pihak lembaga Unitri sendiri," tutupnya. (Dian)
Tidak ada komentar