Hadiri Dies Natalis Unitri, Menko PMK Prof Muhadjir Ingatkan 2045 Indonesia Emas

 

Penyampaian pidato dari Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Prof. Muhadjir Effendy M.AP di Gor Unitri pada Kamis, (25/08)

Papyrus - Menghadiri Dies Natalis Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Republik Indonesia (RI), mengingatkan untuk mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) menuju Indonesia Emas tahun 2045.

Dalam rangka dies natalis unitri yang ke-21 tahun, dilaksanakan Rapat Senat Terbuka. Rapat tersebut, dibuka oleh Ketua Senat Prof. Dr. Ir. Wani Hadi Utomo. Acara diawali dengan Sambutan ketua Dewan Pembina Yayasan Bina Patria Nusantara, Prof. Dr.Ir. Bambang Guritno, Sambutan Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VII Jawa Timur Prof. Dr. Dyah Sawitri, S.E.,M.M, dilanjutkan dengan pembacaan pelaporan kinerja TA 2021/2022 oleh Rektor Unitri, Prof. Ir. Eko Handayanto, M.Sc., PhD. 

Kemudian, berlangsung pula pidato dies natalis Unitri ke-21 oleh Menteri Koordinator bidang pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia, Prof. Dr. Muhadjir Effendy, MAP. 

Menteri Koordinator bidang pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia, Prof. Dr. Muhadjir Effendy, MAP mengatakan untuk mencapai Indonesia emas pada 2045, maka harus mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul. 

"Membangun SDM yang berkualitas bukan pekerjaan yang ringan, suatu hal yang sangat penting mengenai konsep pembangunan SDM. Dalam membangun SDM unggul, harus di lihat dari perspektif human capital life sycle. Jadi, Kemenko PMK merancang sebuah desain untuk intervensi pembangunan SDM itu secara semesta, mencakup awal kehidupan hingga usia lanjut," ujarnya dalam pidato di Gedung Olahraga (GOR) Unitri, pada Kamis 25/08.

Muhadjir Effendy juga menyampaikan, kepada Unitri sebagai perguruan tinggi yang besar di Kota Malang, meminta untuk ikut andil dalam pembangunan Sumber Daya Manusia. 

Dimana dua hal yang saat ini menjadi perhatian bapak presiden. Pertama, menangani stunting untuk memastikan bahwa seribu hari awal kehidupan anak bangsa ini dalam keadaan baik. Kedua yaitu, memasuki usia produktif yaitu mereka yang SMA/SMK, termasuk perguruan tinggi seperti Unitri ini.

"Karena itu saya mohon mahasiswa Unitri harus di bekali dengan kecakapan, keterampilan dan keahlian yang memadai. Ditanamkan betul mental sejak dini bahwa, dia bukan mental untuk mencari kerja namun menjadi pionir-pionir pencipta lapangan kerja," ungkapnya. 

Menanggapi apa yang di sampaikan oleh Kemenko PMK tersebut, Rektor Unitri Prof. Ir. Eko Handayanto, M.Sc.,P.hd mengatakan, untuk menanggulangi hal seperti stunting dan juga mengembangkan SDM, salah satunya adalah dengan memberikan pendidikan berupa beasiswa. 

"Seperti yang di ajukan oleh Deputi yaitu pak Aris, bahwa kita bisa mengajukan dana khusus yang namanya KKN untuk rekayasa mental. Mental itu diarahkan untuk anak-anak lulus menjadi sarjana yang berkarakter, dan sekarang kita coba usulkan itu KKN Tematik," ucapnya. 

Dalam acara tersebut juga, turut dilaksanakan penandatanganan Memorandum of Understanding (Mou), dengan 21 Mitra Desa Unitri yang diwakili secara simbolis oleh Kepala Desa Jedong, Kecamatan wagir Kabupaten Malang, dan pemberian beasiswa program peduli anak bangsa untuk 180 siswa diwakili oleh TK SIWI PERTIWI, SDN 01 Landungsari, dan perwakilan SMP Sunan Giri. (Asriani/Beatriks Uta)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.