Mahasiswa Unitri Produktif di Masa Pandemi, Rintis Usaha Warung Kopi
Tampak depan Warung Kopi miliki Mahasiswa Unitri |
Mahasiswa
Program Studi Administrasi Publik tersebut bernama Marselinus D. Bulla dan kekasihnya
Aplonia Bunni Ngani yang berprogram studi Akuntansi.
Keduanya
merintis usaha sejak sebelum Pandemi Covid-19 hingga sekarang. Kesuksesan dari
rintisan Warung Kopi tersebut, membuat kedua orang tua mereka tidak lagi mengirimkan
uang saku perbulan.
"Kami
mulai usaha ini sebelum masa pandemi, tidak hanya bertahan ditengah pandemi
tetapi akan terus berlanjut. Setelah orang tua mengetahui usaha kami, kiriman
yang awalnya perbulan 500 menjadi tidak ada kiriman. Hal ini menjadi tantangan
kami berdua," kata Marsel saat ditemui wartawan Papyrus, Sabtu (22/3/2021).
Berbagai
Jenis usaha milik mereka berdua yaitu Caffe, Playstation/Game Online,
ada juga tiket pesawat dan kapal laut bahkan kereta api, mereka juga menyediakan
rental kamera serta rental mobil.
Marsel juga
menceritakan pernah berkerja disebuah bangunan rumah di Bali satu bulan.
Setelah itu, ia pindah ke Surabaya kerja menjadi kuli bangunan selama tiga
bulan.
Marsel
menjelaskan awal menabung dengan uang kiriman dari orang tua yang digabungkan
dengan hasil ia bekerja sebagai kuli
bangunan untuk membeli sebuah motor.
"Waktu
itu kami menabung uang dari hasil kiriman orang tua, hasil menabungnya, saya
satukan dengan uang hasil kerja bangunan untuk membeli motor, lalu dari situ
saya terinspirasi untuk menabung lagi,” ujarnya.
Marsel
bersama kekasih membuka usaha rental kamera sejak saat semester dua, dimana
selama masa pandemi juga bekerja sebagai supir travel Malang-Surabaya.
"Pada
tahun 2018, waktu itu saya dan Aplo semester dua, membangun sebuah usaha rental
kamera, dimana setiap kamera itu memiliki tipe dan kualitas yang berbeda.
Selain sedia kamera, dimasa pandemi saya juga nyetir mobil travel Malang-Surabaya,” ungkapnya.
Karena
melihat peningkatan ekonomi ditengah pandemi semakin menurun. Hal ini yang
dirasakan oleh semua kalangan, sehingga dari hasil rental kamera dan nyetir
mobil sepasang kekasih tersebut lalu beralih ke rintis usaha Warung Kaffe.
"Pertama
kalinya saya beli satu PS, nah ternyata banyak yang berminat dari teman-teman
mahasiswa, akhirnya saya membeli lagi tiga PS jadinya empat. Akhirnya muncul
ide baru, bagaimana saya membuka ruko
saja dan digandengkan dengan Kaffe sebagaimana ketika orang-orang pencita Game
PS itu akan membutukan kopi dan makanan,” tutupnya. (Epak/Rinda)
Tidak ada komentar