Miliki Corak Kain Unik, Raimanuk Raih Omset Besar
Kain Talik Motif Raimanuk |
Papyrus - Adanya corak yang berbeda dari daerah lain, membuat Raimanuk pasang harga tinggi yang berhasil membuat masyarakat tertarik, Minggu (04/07/2021).
Raimanuk, Nusa Tenggara Timur sebagai salah satu propinsi kepulauan di Indonesia memiliki ragam budaya yang unik baik itu bahasa daerah maupun, tarian daerah tenunan dan lainnya.Tak hanya itu, keunikan lainnya adalah setiap kecamatan memiliki corak kain masing- masing. Sebagai contoh corak kain di Kecamatan Raimanuk berbeda dengan Kecamatan Tasi Feto Barat yang ada di Kabupaten Belu.
Salah satu pembuat corak kain, Yuliana mengungkapkan dalam mempertahankan keaslian corak tersebut, berbagai cara tersebut terus dilakukan, termasuk mendaftarkan sebagai hak cipta dan berbagai cara lainnya. Uniknya dikecamatan Raimanuk kabupaten Belu tengah membuat membuat satu gebrakan baru dalam mempertahankan keaslian.
"Kalo di Raimanuk sendiri kita membuat suatu gebrakan baru untuk mempertahankan keaslian dari kain coraknya," ungkapnya.
Yuliana menambahkan bahwa setiap kain yang dijual mempunyai harga yang cukup tinggi dengan harga Rp 2.500.000 perhelai kain. Harga dari kain tersebut relatif mahal dikarenakan warnanya yang menarik dan proses menenunnya membutuhkan waktu yang begitu lama.
Khusus untuk kain tenun Nusa Tenggara Timur, setiap daerah memiliki ciri khas berupa corak tersendiri. Untuk Kabupaten Belu biasanya bercorak sarang burung murai, sedangkan Flores bercorak bunga cengkeh. Berbeda dengan Kabupaten Belu yang memiliki corak binatang seperti Tokek, Raja wali.
Yuliana menjelaskan ia hanya menyiapkan kain yang mempunyai harga tinggi.
"Biasanya kalo untuk laki-laki dan perempuan harga kainnya berkisar lima jutaan," ungkapnya.
Yuliana berpesan kepada generasi muda agar tetap menjaga mengembangkan dan melestarikan corak pakain adat yang ada.
"Kita sebagai generasi muda harus semangat dalam mengembangkan corak kebudayaan daerah sendiri," tutupnya. (Priskila)
Tidak ada komentar