GMNI FISIP Unitri Adakan Diskusi, Yohanes : Pentingnya Edukasi Stunting dan Perkawinan Anak
Sedang berlangsungnya kegiatan diskusi terkait Stunting dan Perkawinan anak di Indonesia oleh para Omek Se-Unitri |
Papyrus - Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Komisariat Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang, melaksanakan diskusi Forum (Focus Group Discussion) FGD Sarinah di cafe fajar timur 2 Minggu, (03/10/21).
Stunting dan juga perkawinan anak merupakan suatu hal yang memprihatinkan yang sampai sekarang masih marak terjadi di Indonesia, prevalensi stunting di Indonesia menempati peringkat kelima terbesar di dunia. Hal tersebut terjadi karena kurangnya asupan gizi pada anak sejak 1.000 hari kehidupan, yakni sejak menjadi janin hingga berusia dua tahun.
Selain masalah stunting, Indonesia juga masih marak dengan masalah perkawinan anak, dimana kasus tersebut dapat memberikan dampak yang besar seperti angka kematian ibu meningkat, angka kematian bayi meningkat dan juga bayi yang dilahirkan akan mengalami stunting.
Melihat kondisi yang sangat memprihatinkan tersebut, maka dari divisi Sarinah GMNI FISIP Unitri berinisiatif melakukan diskusi untuk mencari solusi dan juga langkah yang akan dilakukan untuk menjadikan masa depan generasi menjadi lebih baik lagi.
Diketahui dari kegiatan tersebut dilaksanakan bersama dengan organisasi lintas Cipayung se-Unitri. Dari diskusi tersebut diangkat tema "Kiprah Perempuan Untuk Masa Depan Generasi".
CO Divisi Sarinah Veronika Boleng Kelen, mengatakan, alasan diambilnya tema tersebut karena sesuai dengan topik yang dibahas yaitu stunting dan juga perkawinan anak. Sehingga kedua topik tersebut sangat berkaitan dengan bagaimana masa depan generasi.
"Karena saya berfikir kiprah adalah sebuah gerakan atau tindakan dan juga aktivitas, jadi selaras dengan peserta forum yang merupakan perempuan yang terorganisir dalam organisasi pergerakan mahasiswa," ungkapnya saat diwawancarai wartawan papyrus pada Sabtu, (02/10/21).
Peserta yang hadir di kegiatan diskusi tersebut merupakan perwakilan dari setiap organisasi yang ada di unitri. Seperti Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Himpunan Mahasiswa Islam( HMI), Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), dan juga Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI). Sehingga keseluruhan anggota yang hadir sebanyak 28 orang.
Dengan diadakan kegiatan diskusi tersebut, maka setiap perwakilan perempuan dari berbagai organisasi yang ada di ruang lingkup Unitri bersama-sama membahas penyebab, akibat, serta solusi, dan juga langkah kedepannya agar kasus seperti stunting dan juga perkawinan anak tersebut yang masih marak terjadi dapat teratasi.
Selain tujuan utama, Veronika juga menyampaikan tujuan diadakan diskusi tersebut, untuk mengasah kemampuan perempuan dalam menyampaikan pendapatnya di forum.
"Memperkaya pengetahuan dengan mengundang teman-teman omek yang berbeda ideologi agar bisa saling bertukar pendapat dan juga pengalaman. Terlebih nilai tambahnya dapat menjalin silahturahmi dengan teman-teman oraganisasi pergerakan cipayung se-Unitri," ujarnya.
Ketua komisariat GMNI FISIP Unitri, Yohanes B. Pega juga turut mengutarakan tanggapan beserta harapannya, terkait kegiatan yang dilaksanakan tersebut. Merupakan agenda dari komisariat untuk berbicara soal perempuan, terlebih membahas mengenai stunting dan juga perkawinan anak yang menjadi masalah hingga kini.
"Dengan diadakan kegiatan tersebut harapannya untuk kedepan angka stunting mengalami penurunan, karena teman-teman dalam posisi sebagai mahasiswa hanya mampu melakukan penyadaran dan juga sosialisasi," tutupnya. (Asri/Angelina)
Tidak ada komentar