Harga Minyak Goreng dan Telur di Pasar Landungsari Melonjak Jelang Nataru

 

Pedagang Sembako, Martini, tengah melayani pembeli

Papyrus - Menjelang hari raya Natal dan Tahun Baru, harga minyak goreng dan telur  mengalami kenaikan hal ini di ungkapkan oleh salah satu pedagang sembako di kawasan Pasar Landungsari yang menyatakan naiknya harga sembako dikarenakan mahalnya harga jual dari distributor Selasa, 21/12.

Salah satu pedagang Sembako di Pasar Landungsari, Martini mengungkapkan harga minyak goreng terus melonjak hingga Januari 2022 . Hal tersebut terjadi karena menurunnya panen kelapa sawit yang disebabkan oleh tingginya curah hujan. Kenaikan harga minyak goreng meningkat drastis hingga 20% dari harga sebelumnya. 

“Kenaikannya cukup tinggi, kalau dulu harga per setengah liter Rp 8 ribu, sekarang sudah naik menjadi Rp 10 ribu. Apalagi musim hujan, panen sawit semakin berkurang,” ungkapnya saat diwawancarai wartawan Papyrus.

Keresahan pedagang sembako tersebut bukan tentang minyak goreng yang tidak laku karena harga yang menjulang, ia mengaku minyak goreng masih akan terus terjual meskipun dengan harga tinggi karena merupakan bahan pokok yang tidak akan lepas dari kebutuhan masyarakat.

"Saya lebih kasihan ke pembelinya, sekarangkan kebutuhan minyak goreng meningkat menjelang natal dan tahun baru. Tapi pandemi belum berakhir, karenanya perekonomian juga masih susah,” lanjutnya.

Martini menambahkan tidak hanya minyak goreng, telur juga mengalami kenaikan harga yang cukup tinggi. Bukan hanya itu, hampir semua sembako yang merupakan kebutuhan pokok masyarakat mengalami kenaikan harga secara pesat.  

"Harga telur sekarang mahal, dari distributornya memang begitu. Mau gak mau saya jualnya juga mahal," tambahnya.

Meskipun harga telur mahal tidak mengurangi angka penjualannya. Kebutuhan membuat pembeli mau tidak mau membeli meskipun dengan harga yang terbilang mahal, apalagi menjelang perayaan natal dan tahun baru membuat kebutuhan telur terus meningkat.

"Harga telur 1 kilogram sebelumnya Rp 17 ribu, sekarang sudah naik menjadi Rp 25 ribu. Walaupun mahal, tetapi tetap saja laku karena mereka butuh. Apalagi menjelang natal dan tahun baru," jelasnya. (Maria Yulita Pakul)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.