Makan di Warung Pak Sunari Seporsi Cuma Rp 7 ribu

Warung pak sunari tampak dari depan, saat ramai pembeli

Papyrus - Warga Desa Landungsari pasti sudah tidak asing lagi dengan Warung Pak Sunari. Warung yang berada di emperan toko Pasar Landungsari ini menyajikan berbagai macam cita rasa masakan yang sangat khas dan sangat legendaris Selasa, 21/12.

Warung makan tersebut sudah dibuka sejak 32 tahun yang lalu. Warung makan yang menjadi tempat andalan warga untuk membeli menu makan setiap harinya. Karena warung makan ini menyajikan berbagai jenis makanan dan minuman yang sangat terjangkau harganya.

Dengan letak warung yang strategis, yaitu berada di dekat pasar Landungsari, warung pak sunari selalu menjadi tempat beristirahatnya para pekerja maupun pengunjung pasar.

Nesyati selaku pemilik warung mengatakan, warung makan ini menyajikan beragam makanan dan minuman yang sangat khas dengan budaya Indonesia. Selain itu menu makanan yang disajikan sangat beragam dan tentunya dengan harga yang sangat terjangkau. 

“Kami menyajikan beberapa menu khusus seperti soto, rawon, serundeng, dan aneka masakan lainnya. Sedangkan untuk minumanya ada teh hangat, es teh, jeruk hangat, es jeruk, kopi, dan susu dan semuanya sangat murah,” ungkapnya saat diwawancarai wartawan Papyrus pada Senin 20/12.

Nesyati juga menambahkan, dalam proses penjualan setiap hari di warung, dirinya dibantu oleh anak perempuanya sendiri sebagai pelayan warung. Warung pak sunari buka sejak pagi setiap harinya.

“Warung kami buka setiap hari, yaitu dari jam 08:00-00:00 WIB dan kami juga melayani katering dan pesanan nasi tumpeng,” ungkapnya.

Menurut Nesyati, selama puluhan tahun melayani pembeli, warung pak sunari konsisten dengan menu merakyat dengan bumbu khas Jawa nya serta harga yang bersahabat, menjadikan warung ini menjadi pilihan tanpa harus merogoh kocek terlalu dalam. 

“Kami sudah berjualan puluhan tahun, untuk harga kami tetap konsisten yaitu kisaran Rp 7 ribu, sedangkan rawon kisaran Rp 10 ribu, tergantung selera jika menginginkan lauk ekstra, pembeli tinggal mengambil tempe atau gorengan. Menu yang paling cepat habis adalah rawon dan serundeng, menu tersebut termasuk menjadi salah satu menu andalan di Warung Pak Sunari,” ujarnya.

Sedangkan untuk minuman yang tersedia, seperti teh hangat, jeruk hangat, es jeruk, kopi, dan susu, mereka mematok harga kisaran Rp 3 ribu sampai Rp 5 ribu per gelas. 

Nesyati menambahkan, selama pandemi, warung pak sunari tidak pernah surut pembeli. Bahkan warung pak sunari juga tidak pernah tutup. Tentunya warung ini juga menerapkan protokol kesehatan yang dihimbau oleh pemerintah.

“Selama dua tahun pandemi kami tetap menjalankan jualan, karena warung kami selalu dipenuhi oleh pengunjung setiap harinya dan juga kami selalu beri tahu kepada mereka untuk megikuti protokol kesehatan,” ucapnya.

Nesyati mengaku selama proses jualan tidak pernah menghitung berapa porsi nasi yang pernah terjual setiap harinya. Tetapi dari hasil jualan itu mereka mendapatkan keuntungan yang besar dan mampu mememenuhi kebutuhan mereka setiap harinya. 

“Nyantai aja, kalau laku ya syukur, kalau ngga laku ya harus berdoa lah, sedikit atau banyak harus disyukuri, kuncinya kan itu,” pungkasnya. (Verdinandus Vedri)


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.