Tingkatkan Intelektual, HMI Komisariat Unitri Bedah Buku "Perempuan di Titik Nol"
Sedang berlangsungnya diskusi bedah buku "Perempuan di Titik Nol" |
Papyrus - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Unitri (KOMUNI) Malang, adakan Woman Discuss bedah buku “Perempuan di Titik Nol) bertempat di Andakara Cofee, Kamis (08/04/2021).
Abdul Harus
Al-abi Syahril selaku Ketua Umum Komisariat Unitri menjelaskan, bila acara
bedah buku tersebut berpotensi menambah intelektual kaum hawa.
"Tujuan
dari kegiatan yang kami adakan tadi itu banyak, yakni bagaimana menambahkan
potensi intelektual yang dimiliki kawan-kawan peserta,” ucapnya.
Abdul
menambahkan disetiap kegiatan tidak terlepas dari sebuah kendala, dikarenakan
apa yang direncanakan tidak selalu sesuai dengan yang telah dirancang.
"Kalau
persoalan kendala dari evaluasi kawan-kawan, itu terkait dengan pengamanan
tempat. Karena kita diskusi di warung kopi, sehingga aktivitas kawan-kawan
disekitar kita itu yang menjadi kendala. Namun persoalan bagaimana proses
diskusinya itu, saya rasa tidak ada,” ujarnya.
Abdul
memaparkan bahwa persiapan dari kegiatan tadi tidak sampai seminggu, karena
sudah ada ketentuan sendiri dari bidang yang bersangkutan.
"Untuk
persiapan mengadakan agenda tadi itu 5 hari, karena sudah ada
ketentuan-ketentuan yang khususnya di HMI Komisariat Unitri terkait dengan
bidang-bidang yang mau mengadakan program kerja. Tadi itu yang mengadakan
kegiatan adalan dari bidang pemberdayaan perempuan,” pungkasnya.
Panitia
bekerjasama dengan baik, antusias mereka sangat diapresiasi sehingga dalam
kegiatan bisa berlangsung lancar sesuai dengan apa yang direncanakan.
Menurut
Abdul terkait dengan pandemi yang masih berlangsung hingga saat ini tidak
menjadi penghalang mereka untuk menambah ilmu serta wawasan.
"Kalau
menurut saya, pandemi bukan persoalan kita untuk mencari persoalan intelektual
karena untuk saat ini akses serta aktivitas diluar semakin ramai sehingga kita
manfaatkan persoalan ini untuk mengembangkan pemahaman intelektual,” tambahnya.
Abdul
juga berharap agar para peserta yang hadir, bisa mengembangkan tambahan wawasan
yang didapat dari kegiatan tersebut, serta mengaplikasikannya pada lingkungan
masing-masing.
"Untuk
harapan kedepannya buat peserta yang hadir tadi, harapannya dengan apa yang
peserta sudah dapatkan dan pemahaman dari pemateri, semoga mampu diaplikasikan
di wilayah personalnya sendiri, maupun bagaimana mereka mentransfer kepada
masyarakat yang mau menerima,” harapnya.
Siti
Sarah Jailani Zalla selaku Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan mengatakan,
diadakan kegiatan Woman Discuss atau kajian tentang keperempuanan untuk
meningkatkan kualitas pemahaman terhadap perempuan.
"Kegiatan
ini dilakukan untuk melihat isu-isu keperempuanan dan kegiatan ini dilakukan
untuk meningkatkan kualitas pemahaman terkait problem keperempuanan khususnya
di internal sendiri yaitu HMIWATI dan juga untuk eksternal, serta masyarakat
secara umum,” ucapnya.
Siti
menambahkan, untuk tema kegiatan Woman Discuss kali ini membedah buku
dengan mengangkat tema Perempuan di Titik
Nol.
"Nah,
kenapa kita sehingga memilih tema ini, menurut kami khususnya dari saya buku
ini sangat vulgar sekali. Artinya bagaimana kondisi perempuan pada waktu itu
yang kemudian ditindas dalam wilayah pendidikan strata sosial dan juga politik,”
ungkapnya. (Rinda/Hidayat)
Tidak ada komentar