Calon Guru Unitri Tunjukkan Budaya Daerah dan Semangat Persaudaraan Lewat MPAB HIMA PGSD

Mahasiswa PGSD Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang, berfoto bersama usai kegiatan Masa Penerimaan Anggota Baru (MPAB) HIMA PGSD di Gedung Olahraga (GOR) Unitri, pada Kamis, (23/10/2025).

Papyrus – Himpunan Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar (HIMA PGSD) Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang, menggelar kegiatan Masa Penerimaan Anggota Baru (MPAB) selama tiga hari. Kegiatan ini diawali dengan serangkaian acara yang bertempat di Gedung Olahraga (GOR) kampus Unitri pada kamis,(23/10/2025) dan akan dilanjutkan di bumi perkemahan Parang Tejo.

MPAB tahun ini diikuti oleh 135 peserta dan menjadi wadah bagi calon guru untuk menampilkan budaya daerah serta mempererat semangat persaudaraan antar mahasiswa.

Ketua Umum HIMA PGSD Unitri, Benediktus Boliaman Kokomaking, menjelaskan bahwa kegiatan MPAB tahun ini, konsepnya diadakan  selama tiga hari, dengan pembagian kegiatan yakni  penyampaian materi dalam ruangan dan kegiatan diluar ruangan.

“Hari pertama konsepnya seperti biasa, yakni penyampaian empat materi utama. Selanjutnya dihari kedua akan di adakan outbound untuk mereview kembali materi-materi yang sudah disampaikan di hari pertama,” ujar Benediktus saat diwawancarai pada Kamis, 23/10.

Salah satu hal menarik dalam kegiatan tahun ini adalah penggunaan pakaian adat dari berbagai daerah. Para peserta tampil percaya diri mengenakan busana tradisional khas daerah masing-masing, seperti dari Nusa Tenggara Timur (NTT), Kalimantan, Jawa, dan Maluku, sebagai simbol kebhinekaan.

“Saya ingin teman-teman bisa memperkenalkan budaya mereka, baik pakaian maupun tarian daerah. Misalnya dari NTT bisa menunjukkan budaya daerahnya kepada teman-teman dari daerah lain begitupun teman-teman dari daerah-daerah lain,” jelas Benediktus.

Selain memperkenalkan budaya, kegiatan MPAB juga menjadi ajang pembelajaran bagi para calon guru untuk memahami nilai-nilai organisasi, kepemimpinan, toleransi, serta kebanggaan terhadap asal-usul daerahnya.

Selama kegiatan, para peserta mendapatkan empat materi utama, yaitu sejarah HIMA PGSD, profesi keguruan, filsafat pendidikan, serta organisasi dan kepemudaan. Salah satu pemateri, Yohanes Bhoka Pega, menekankan pentingnya keterampilan berorganisasi bagi calon pendidik di masa depan dan Ia juga menyoroti pentingnya penguasaan teknologi dalam dunia pendidikan.

“Organisasi itu sangat penting, apalagi bagi calon guru. Karena nanti di dunia kerja, guru juga berperan dalam lembaga pendidikan yang membutuhkan kemampuan berorganisasi. Dan tidak kalah penting juga dengan skill. Penguasaan alat teknologi yang dibutuhkan dalam proses belajar mengajar harus dimiliki karena tantangan ke depan semakin besar,” tegas Yohanes.

Benediktus menutup dengan harapan agar seluruh peserta dapat mengikuti kegiatan hingga akhir dan dikukuhkan menjadi anggota resmi HIMA PGSD pada 25 Oktober 2025.

“Harapannya, semoga teman-teman bisa mengikuti kegiatan dengan baik dan nantinya bisa menjadi anggota yang aktif. Setelah dikukuhkan, mereka bisa meneruskan roda organisasi HIMA PGSD ke depannya,” ungkapnya.

Melalui kegiatan MPAB HIMA PGSD Unitri ini, para calon guru tidak hanya ditempa menjadi pendidik yang berkompeten, tetapi juga pribadi yang menjunjung tinggi nilai budaya, persaudaraan, dan semangat kebhinekaan.( Inok,Leon,Erzad).

4 komentar:

  1. Makin jaya PGSD Universitas Tribhuwana Tunggadewi 😍😍😍

    BalasHapus
  2. Bersama Hima PGSD bisa😊💪

    BalasHapus
  3. Bersama Hima PGSD Bisa 👏

    BalasHapus
  4. Semangat trus calon guru masa depan🥰

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.