Peringati Hari Anti Korupsi Internasional, GMNI Bangun Solidaritas Lewat Diskusi Lintas Organisasi Pemuda

Foto : Dialog antar Organisasi Ekstra Kampus (OMEK) di Pendopo Grahadi Utomo, Unitri, Minggu (10/120 - Ali
Lpm-Papyrus.com – Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) mengadakan dialog antar Organisasi Mahasiswa Ekstra Kampus (OMEK), dalam rangka Hari Anti Korupsi dengan mengusung  tema “Gerakan Mahasiswa Sebagai Pemutus Mata Rantai Korupsi” yang dilaksanakan di Graha Utama Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang, Minggu (10/12).


Bung Narza, selaku tokoh penggerak pemuda menyampaikan materi dihadapan para puluhan mahasiswa dari berbagai OMEK, mengenai perlunya refleksi pemuda terhadap gerakan perjuangan di zaman kolonializem, atau fase-fase kemerdekaan, yang saat itu muncul keinginan revolusi besar-besaran.


“Gerakan pemuda saat ini sangat dibutuhkan, juga mampu menyadari bahwa, gerakan itu mempunyai sebuah tujuan yang jelas, dan dikomandangkan dengan teriakan lantang merdeka yang minimal mampu mengubah diri dari kekerasan yang ada saat itu, pemuda saat itu tidak hanya digembor-gemborkan dengan isu politik, tapi lebih kepada gerakan-gerakan kepemudaan yang progeresif waktu itu,” tegas  Narza saat menyampaikan materi dalam acara tersebut.


Selain itu Ketua Komisariat Fisip GMNI, Kaitanus Angwarmas mengatakan kegiatan tersebut dilaksanakan dalam bentuk partisipasi pemuda, sebagai aset bangsa yang mampu mengantisipasi hal-hal yang merusak tatanan masyarakat saat ini, apalagi pemuda sebagai agent of control, yang berfungsi sebagai pemutus mata rantai korupsi sendiri, harus disadari dan ditindaklanjuti.


“Bagi para pemuda yang hadir saat ini, untuk bagaimana bisa menyikapi anti korupsi, dan untuk pemuda saat ini harus juga membuat suatu kajian atau agenda bersama dalam memperingati hari anti koruspi Inertnasional itu sendiri, dan acara ini dihadari organisasi daerah (ORDA), dan OMEK lintas Unitri,” imbuh Kaitanus.


Mahasiswa terbentuk dengan berbagai organisasi sehingga dalam bentuk  partisipasi dari mahasiswa melalui undangan tersebut menjadi ajang silaturahmi antar pemuda, baik melalui gagasan, tindakan, dan menyatakan sikap bahwa pemuda tidak terpengaruh dengan penyakit korupsi.


“Harapan kami dengan agenda ini, tidak hanya sebagai bahan rekomendasi untuk GMNI saja, akan tetapi jugak menjadi bahan rekomendasi unutk OMEK lain yang hadir hari ini, yang akan menjadi bahan rekomendasi untuk kita semua, untuk bagaimana kita semua bisa menyikapi dan sebagai pegangan kita dalam melawan korupsi itu, dan mampu bertahan dalam terjangan pengaruh korupsi, serta mampu membumi hanguskan untuk bagaimana pemuda bersikeras dalam melawan korupsi  tersebut,” tutup Kaitanus kepada Papyrus. (Ali)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.